Rabu, 22 Desember 2010

KEJUTAN DARI SI CANTIK MANIS

Dari kemaren dia udah sibuk minta bapaknya beli kado. Udah oret-oret kertas bikin ucapan. Aku sih nggak tlalu merhatiin, cuma denger-denger sekilas aja. Tadi pagi dia nggak mau sekolah. Nggak apa juga sih, disekolah juga dia cuma maen-maen sebentar trus pulang, kan sudah ulangan, nggak belajar lagi. Maunya dia sih hari ini aku jangan kmana-mana. Nggak bisa, sa. Hari ini mamah mau donor darah. Ternyata dia tuh nungguin kado yang di pesannya dari bapak. Siangnya bapak baru pulang ngasiin tuh kado pas aku masih di luar.
Pas sampe rumah, asa udah cengar-cengir sambil nyembunyiin sesuatu di punggungnya. Sebuah benda kecil dibungkus rapi dengan tulisan asa yang khas. Trus ada secarik kertas, isinya ucapan hari ibu ala mei-mei. Isi kadonya: coklat kesukaan ku. Waduh, anak kecil yang maniiiis...kado mu bener2 maniiis. Makasih ya, cantik manis.

HARI IBU


Kenapa tanggal 22 Desember ditetapkan sebagai hari ibu? Bukannya setiap hari adalah hari ibu? Hari ini hampir semua status teman-teman di fb bahkan di hampir setiap status di jejaring sosial lain menyinggung tentang ini. Selamat hari ibu. Entah cuma sekedar latah atau tren, yang jelas Ibu jadi pusat perhatian hari ini. Tapi cuma kata-kata 'ibu'-nya saja, entah sang ibu sendiri apa jadi perhatian juga?

Dengarkan saya para ibu, jangan berharap terlalu banyak pada anak-anak atau suami kita, apalagi orang lain. Karena kita sendiri belum tentu melakukan harapan itu pada ibu kita. Jadilah saja ibu yang menjalani kodratnya, memberikan kasih sayang tiada akhir tanpa harap kembali, seperti sang surya menyinari dunia. Percayalah, kita hanya menuai apa yang sudah kita tanam.

Hari ini betul-betul sama seperti hari yang lain, mungkin yang berbeda adalah cara masing-masing kita mengisi dan memaknainya. Aku mengisinya dengan turut berpartisipasi dalam acara donor darah dan khitanan massal di PT. Kobatin. Ini yang ke-4 kalinya aku bergabung. Menyenangkan sekali. Ada kegembiran dan jerit kesakitan bergema berbarengan di ruang MPH PT. Kobatin pagi ini. Kegembiraan yang tercipta dari canda tawa para peserta donor yang menggoda wakil Bupati Bangka tengah yang sedang mendonorkan darahnya, bertemu teman-teman lama, sementara dibilik lain jerit tangis anak-anak yang kesakitan saat dikhitan, wajah-wajah tegang bocah-bocah lelaki yang siap jadi pejantan tangguh itu, sungguh inilah yang membuat hari ini jadi berbeda.

Gema hari ibu akan terus menghiasi hari ini hingga hari berganti. Lalu esok hari-hari akan biasa lagi. Ada banyak ibu-ibu yang bahkan menyadarinya pun tidak kalau hari ini hari ibu. Hanya ibu-ibu yang beruntung sajalah yang akan mengenang hari ini. Lalu kau, aku, kita, apakah akan menjadikan ibu kita ibu yang beruntung itu? Entah lah, hingga kini aku masih terus akan berusaha. Sekali lagi, Happy mother's day, mam. Ada ribuan terima kasih yang tak pernah ku ucapkan tersimpan di lubuk hati ini.