Rabu, 30 Maret 2016

GERHANA MATAHARI TOTAL, 09 MARET 2016

foto by Wiks Pitaloka
foto by wiks pitaloka

Sekali lagi mengalami peristiwa fenomena alam langka ini setelah berpuluh tahun silam. Kali ini Gerhana matahari total lintasannya meliputi Bangka Belitung daerah tempat ku tinggal. Merasa istimewa karena Indonesia adalah satu-satunya daerah lintasan dan hanya ada 11 daerah termasuk Bangka Tengah.
Jauh-jauh hari Pemda setempat sudah menyiapkan event untuk menyambut fenomena ini dengan mengadakan festival budaya dan rangkaian acara wisata memanfaatkan event ini untuk menyerap wisatawan. Festival akbar yang sukses bikin macet jalan utama di kota kecil kami.

Daerah pemantauan yang strategis yaitu di Desa Terentang letaknya di pinggir jalan raya utama yang menghubungkan Pangkalpinang - Koba - Toboali. Di pinggiran pantai yang cantik dengan taman bermainnya. Disanalah di pusatkan seluruh kegiatan festival Gerhana Matahari total diadakan. Mulai dari gelar budaya festival Dambus, lomba Kereta Surong, lomba mewarnai, permainan bola api, lomba gasing, gelar 3000 kue tradisional, dan lain-lain termasuk Sholat Gerhana dan tausyiah. Sudah bisa dipastikan heboh disana.
 
Kehebohan menyambut GMT juga terjadi di rumahku. Karena terbatasnya kacamata gerhana yang dibagikan gratis oleh Pemda seorang dokter spesialis mata di Rumah Sakit Bangka Tengah berinisiatif membuat alat bantu untuk melihat (bukan memantau) GMT dari kaca film 80% yang dilapis 12. Banyak yang minta dibuatkan dan belajar buat sendiri. Sayangnya permintaan baru banyak setelah H-1. Aku dan anak-anak di rumah juga buat dan dirikwes teman-teman. Duh pinggang sampai pegal duduk berlama-lama bikin kacamata gerhana. Alhamdulillah selesai walau tidak semua permintaan terpenuhi.

Karena waktu terjadinya GMT diperkirakan jam 06.21 dan area pemantauan diberlakukan penutupan jalan sementara maka banyak orang yang mau menyaksikan peristiwa itu brangkat ke lokasi pagi2 sekali. Bahkan sudah banyak yang menginap di lokasi. Ada yang jam 02.15 sudah mandi dan bersiap pergi..heheh..aku aja belum tidur mak. Pokoknya banyak yang antusias ingin menyaksikan langsung peristiwa ini.
Ada mirisnya juga sih..kok yang diutamakan lihat GMT nya bukan ibadahnya...ini khususnya buat yang muslim ya. Karena pemikiran itulah timbul rasa malu di dalam hati dan akhirnya aku yakin untuk tidak ikut2an berangkat ke lokasi pemantauan.
Detik-detik menjelang waktu yang diperkirakan, kampung ku terasa lengang...sepi...apalagi sederetan tempat kos ku. Ya sudahlah mungkin di masjid yang jaraknya cuma beberapa meter dari rumah sudah ramai. Tapi ternyata masih sepi. Waduh...apa semua pada ikutan mantau nih. Setelah beberapa kejap akhirnya rame juga yang datang.
Tepat seperti yang direncanakan, jam 6.30 sholat gerhana dilaksanakan. Dua rekaat dengan 4 rukuk 2 sujud. Lalu ditambah tausyiah sebentar. Alhamdulillah, selesai lah sudah ibadah sholat yang jarang dilaksanakan ini.
Pulang  ke rumah, langit cerah berawan sedikit. Ku kira GMT sudah selesai. Eh ternyata belum. 
Wahhh..Subhanallah...masih kebagian lihat fenomena alam langka ini. Pelan-pelan bayangan bulan menutupi sinar matahari menuju bumi. Lalu tertutup sempurna menyisakan semburat kilau lingkaran cantik. Cahaya redup..sedikit gelap yang aneh..suasana terasa hening...Allahuakbar..merinding rasanya saking takjub. Sekelumit rasa ngeri melintas di sanubari..ini salah satu tanda kiamat, apa jadinya kalau matahari tak kembali dengan sinarnya, lalu langit runtuh dan bumi gonjang-ganjing terbelah. Astaghfirullahaladziiim. Astaghfirullahaladziiim.... Untunglah kejadian itu hanya berlangsung 1,58 menit dan sinar mentari kembali terkuak dan jatuh ke bumi. Alhamdulillahirrobbilalamiinn.
Dan keadaan pun kembali berlangsung seperti biasa.
 
Nah, masih sempat lihat festival di Terentang. Naik motor sendirian. Jalanan ramai. Apalagi di kampung mendekati titik lokasi. Macet pake banget. Orang-orang yang parkir kendaraan di kampung harus jalan kaki sekurang-kurangnya 1km. Mana panas banget. Duh..pengunjung entah dari mana-mana nih. Bahkan ada yang dari luar negeri. Pokoknya itu pantai yang biasa hening dan lugu jadi bising dan sedikit genit...hmmm..
Kemacetan lalu lintas masih mewarnai acara-acara besar di kota kecil ini. Karena akses jalan pintasnya memang bisa dibilang tidak ada. Jadi jalau ada acara di satu titik yg dekat dengan jalan raya pasti deh pakai macet. Mudah-mudahan lain kali masalah macet ini jadi poin utama yg dimasukan dalam bahasan setiap akan mengadakan even besar.

 


Kembali ke..... medsos...hehe..Sudah bisa dipastikan status hari ini dibanjiri dengan all about total solar eclipse. Foto gerhana, selfie gerhana, laporan sholat gerhana...wayuuhh...
Ya biarlah. Emang medsos mah gitu tempatnya.
Pokoknya happy today, semoga hari ini dan hari esok penuh berkah. Aamiin.