Rabu, 20 Juni 2012

WANITA PENGAMEN ITU...

Dalam bus jurusan Tegal, di Eretan, Kandanghaur, Indramayu, naiklah seorang perempuan muda berumur kira2 25-an. Di bahunya tersampir sebuah kotak sepertinya itu sound sistem. Kotak musik.  Sebentuk tas tangan terselempang di tubuhnya.

Dia membuka 'show'-nya dengan prolog singkat. Minta ijin sama kru bis dan penumpang untuk menyanyikan beberapa lagu. Kelihatan profesional sekali. Lalu dia menyalakan kotak musiknya. Aduh, ya ampuuun...keras banget. Mulailah dia menyanyikan lagu dengan logat tegal-nya yang medok. Suaranya enak. Lagunya juga enak. Setelah selesai satu lagu kembali dia menyapa audience-nya dengan gaya yang profesional sekali layaknya seorang artis penghibur. Tak seorang pun penumpang menyahuti tawarannya untuk request lagu. Mungkin mereka sibuk sms-an, inet-an, BB-an, tidur ato melamun.

Aku sendiri diam saja menatapinya tanpa membalas tawarannya. Si kondektur sempat nyeletuk request lagu yang entah apa aku tak mengerti bahasa mereka dengan jelas. Tapi aku tau ada kesan menggoda melihat air muka si wanita pengamen itu saat menyahuti si kondektur. Tapi dengan tetap bersikap profesional.

Lalu kembali dia mengutak-atik kotak musiknya dan menyanyikan lagu riang. Wah, gayanya itu, cengkok-nya itu, begitu percaya diri. Kembali ku amati perempuan itu. Lalu mulai membayangkan bagaimana kehidupannya. Bagaimana ya kira-kira? Nanti sore ketika dia pulang ke rumah, apakah akan ada anak2 yang menyambutnya riang, menyodorinya air putih dan membantu melepas kotak musiknya yang kelihatan cukup berat di pundaknya. Atau jangan2 begitu sampai rumah dalam keadaan lelah dia malah disambut oleh omelan suami dan keadaan rumah yang berantakan. Atau...ahh...malas memikirkan hidup orang lain sementara hidupku sendiri cukup berat.

Tapi lumayanlah itung-itung menghabiskan waktu dalam perjalanan panjang yang membosankan ini. Dengan sopan aku minta ijin untuk mengambil photonya. Dia mengangguk. Klik.

Dua lagu sudah berlalu. Ku lihat keningnya basah berkeringat. Dia menyetel lagu pengiring dan minta dengan sopan agar penumpang bersedia menyisihkan recehannya. Lagi-lagi, profesional sekali. Sampai2 aku berpikir mengira-ngira berapa lama sudah dia menjalani profesi ini. Ketika dia lewat di depanku kusodori dia selembar 2000-an sambil berkata "ini untuk nyanyinya" lalu ku masukkan lagi ke kantong plastik bekas permen yang sudah kumal itu selembar 10 ribu-an, "ini untuk photo-nya" sambil ku perlihatkan photonya di hp ku. "ini photo buat saya ya?" tanya ku. Dia terkikik, "iya, ambil lah" katanya sambil berlalu.

Perempuan itu, wanita pengamen itu, potret lain wajah ibu kartini masa kini. Perempuan tangguh, yang berjuang demi hidup. Mungkin juga demi masa depan anak2nya. Demi habis gelap terbitlah terang.


-Indramayu, 16 juni 12-

Senin, 11 Juni 2012

BIKE N TUKIK



Sebenarnya ini acara sepeda. Tapi dibarengi dengan penandatangan MOU kerjasama antara  BNI, Garuda Indonesia dan Pemda Bangka Tengah  dalam pembangunan tempat penangkaran penyu di daerah Guntung, Bangka Tengah. 

Menyesal banget nggak ikut acara bersepedanya. Awalnya sih semangat sekali pengen ikut. Trus pas ngajak temen gowesser ku katanya gak bakalan asyik karena rutenya kebanyakan diaspal. Ya sudah, batal ikut. Apalagi pagi-pagi hujan turun deras banget. Untuuung gak jadi ikut pikirku. Tapi pas di lokasi liat para gowesser pada basah-basahan n becek-becekan, wiihh..ini mah seru kata ku. Trus tanya sama teman yang ikut, gimana trail-nya tadi. Olalaaa...ternyata baguuuusss..banget. Waduuuuhhh....nyesel bukan kepalang deh.

Tapi apa mau dikata ya. Sudah terjadi. Ya sudahlah. Paling ngomel-ngomelin teman yang bilang rutenya aspal tanpa henti. hehe. Setelah selesai makan-makan dan sambutan-sambutan serta penanda-tanganan MOU, ramai-ramai kita turun ke laut ngelepas Tukik. Orang sebegitu ramainya tapi tukiknya cuma 60 ekor. Itu juga susah dapetnya kata petugas. Tukik yang dilepas jenis penyu sisik. Penyu ini jenis yang terdapat di Pulau Bangka selain Penyu Hijau. 
Tapi miris deh liat pelepasan tukik ini. Selain keadaan lautnya yang nggak mendukung, sepertinya situasi yang ramai begitu malah bikin tukiknya stress. Nggak yakin deh itu tukik bisa bertahan hidup. Begitu tukiknya diletakkan di pasir malah susah banget nyemplung di air dan nggak nyaman berenang karena ketabrak-tabrak kaki-kaki manusia yang ramai banget. Kebetulan laut di situ dangkal dan datar. Tapi itu mungkin cuma sekedar formalitas aja kali ya. Semoga nanti setelah penangkarannya jadi penyu-nya bisa lebih banyak di kembang biakkan dan akhirnya bisa lebih lestari dihabitatnya.