Kamis, 30 April 2020

MENEGAKKAN RASA SYUKUR DARI HAMPARAN PADI YANG ROBOH

Angin kencang disertai hujan merobohkan padi-padi di ladang kami. Memporak-porandakan  harapan-harapan kami. Kami menangis dalam derai hujan hingga tak nyata lagi air mata. Dalam gema teriakan di hati kecil kami terselip doa-doa semoga yang tersisa tetap membuat kami bisa bersyukur. Karena syukur akan mencukupkan apa yang terasa kurang. 

Bukankah masih banyak orang lain yang bahkan tidak pernah bisa berharap tentang memanen padi karena tak punya ladang. Masih banyak orang yang kekurangan bahkan tak pernah tahu kapan mendapatkan tambahan dan kecukupan. Melihat kanan kiri diantara teman dan tetangga lalu mendapati kehidupan kami sesungguhnya masih lebih baik, jadi tak ada alasan untuk tidak bersyukur.

Hasil panen yang hanya separuh dari hasil tahun lalu janganlah disebut gagal. Meski jika terus menghitung-hitung rasanya akan terus tersedak dan tercekik. Rubah saja sudut pandang bahwa kita pernah merasakan hasil panen yang melimpah, kali ini hanya diberi separuh agar bisa lebih mensyukuri hasil tahun lalu, insyaallah lebih berkah dan mencukupi.

Percaya saja pada Sang Pengatur rejeki, semoga akan ada rejeki dari arah yang lain, dari pintu yang lain, aamiin.