Senin, 28 Februari 2011

BINTANG DI LANGIT

Maukah tetap menjadi bintang dilangit buat ku? Menyelami hati ku yang tak pernah bisa kau mengerti itu? Memahami keinginan ku dibalik seribu kata-kata diatas selembar perca? Mengerti suara dibalik pena?

Mengingini mu seperti dulu..walau tak pernah ingin menjadi nyata. Karena semuanya yang nyata hanyalah fana yang akan segera musnah. Biarlah maya...jika maya akan lebih abadi......


KASIH TAK SAMPAI by Padi
.................
.................
Reff : tetaplah menjadi bintang dilangit...agar cinta kita tetap abadi..biarlah sinarmu tetap menyinari alam ini agar menjadi saksi cinta kita..berdua...

--------------------------------------------------------------------------------------------------
(inspired by kasih tak sampai, Padi...dedicated for someone)

Jumat, 25 Februari 2011

UANG DAN KEBAHAGIAAN

Sampeyan memang punya banyak uang, Pak e..tapi sampeyan ndak pernah punya banyak waktu. Sementara saya, saya punya begitu baanyak waktu tapi ndak pernah benar-benar kekurangan uang. Jadi sampeyan ndak perlu mengasihani saya, justru saya lah yang mengasihani sampeyan.

Saya merasakan kebahagiaan justru dari sedikitnya uang saya. Saya jadi lebih bijaksana menghargai sebuah daya upaya. Mensyukuri yang sedikit dan menyedekahkan yang banyak. Dengan ketiadaan saya ndak pernah takut kehilangan. Sementara sampeyan, sampeyan tidak mengenal kata cukup, selalu merasa kurang dan tidak tahu apa yang harus disyukuri. Kebahagiaan sampeyan hanya mendapat lebih banyak lagi. Sampeyan tak pernah berhenti berlari dan tak pernah sempat menikmati kebahagian. Yang sampeyan rasakan hanya lelah dan rasa puas yang hanya sebentar. Ndak pernah tahu artinya banyak karena ketika sampeyan mendapat banyak seketika itu pula sampeyan merasa sedikit dan kurang. Bukankah sampeyan ndak pernah tidur nyenyak? Ndak pernah makan enak? Ndak pernah berlibur keluar kota? Karena sampeyan takut kehilangan. Takut uang sampeyan berkurang. Saya kasihan sekali sama sampeyan, Pak e... Kita punya persepsi yang berbeda tentang uang dan bahagia.

Kamis, 24 Februari 2011

DILEMA

Dilema, aku ingin pulang karena sudah terlalu lama meninggalkan anak-anak dan suami. Tapi tak tega meninggalkan mama. Antara kewajiban sebagai seorang ibu dan istri, juga kewajiban sebagai seorang anak. Rasanya jahat sekali aku, disaat kondisi fisiknya semakin lemah aku justru berpikir untuk meninggalkannya dan mementingkan diri sendiri. Ku belai rambut yang separuhnya hampir memutih itu. Kepalanya tidak lagi bulat. Wajahnya tidak lagi oval. Sel-sel kanker itu merubah semuanya. Kening lebar gemilang dulu kini dikuasai kelenjar getah bening yang sudah bermetastase. Kepala mama ku sudah dijajahnya.

Mama mulai menyadari penyakitnya pada tahun 2007. Waktu itu beliau merasai ada sebuah benjolan kecil sebesar biji jagung dibawah lehernya diatas pundak. Tidak sakit. Tapi saat staminanya lemah benjolan itu terasa berdenyut. Tahun 2008 benjolan itu semakin besar hingga kami merasa perlu untuk memeriksanya ke dokter. Setelah di biopsi dokter menyatakan mama mengidap kanker kelenjar getah bening. Bertambah waktu benjolannya bertambah dimana-mana. Di ketiak, di lipatan paha. Tapi mama memang pejuang tangguh. Beliau mau mencoba apa saja untuk sembuh, kecuali di kemoteraphy dan operasi. Terapi akupuntur, dan herba dijalaninya dengan antusias. Segala macam obat2an herbal diminumnya. Terakhir beliau minum rebusan air sarang semut. Alhamdulillah, benjolan- benjolan itu semua akhirnya hilang sekitar awal tahun 2010.

Tapi dua bulan yang lalu tiba-tiba saja khabar mengejutkan itu sampai pada ku. Mama mencapai puncak terburuk kondisi kesehatannya yang memaksa ku untuk bergegas pulang kampung. Sudah lebih dari dua minggu aku meninggalkan anak-anak, suami dan segala aktifitas rutinku. Menemani mama dan berkumpul dengan lima saudara kandung ku. Mama terbaring lemah walau tetap sadar sepenuhnya. Meneruskan terapi herba sarang semut dan kali ini ditambah dengan rebusan air daun sirsak (annona muricata/graviola).

tentang daun sirsak ini kami mengetahui khasiatnya dari berbagai sumber. Mulanya sempat bingung menerapkan dosisnya. Dari keterangan di internet, sepuluh lembar daun sirsak dipilih yang sudah tua direbus dengan 3 gelas air sampai menjadi 1 gelas diatas api kecil. Tidak terlalu jelas berapa banyak diminum dalam sehari. Kami menerapkan pada mama 2 gelas sehari pagi dan sore. Efeknya mama merasa sangat kepanasan. Berdasarkan pengalaman seorang temannya yang juga penderita kanker kami menilai mama minum terlalu banyak dan kami sepakat mengurangi dosisnya menjadi 1 gelas sehari. Kami berharap banyak pada terapi ini, semoga Tuhan berkenan memberikan kesembuhan buat mama melalui kemo herba daun sirsak dan sarang semut.

Ya Allah, bila memang kesembuhan dari Mu belum tiba buat mama, lapangkan lah hatinya agar beliau ikhlas dan sabar menghadapi ini semua. Aku tak ingin menangis, Tuhan..jika cobaan ini justru membuat kami semakin dekat denganMu.

Rabu, 09 Februari 2011

DAUN YANG GUGUR

Satu persatu daun dari pohon keluarga kami berguguran. Meninggalkan titik-titik embun kedukaan. Kali ini khabar mengejutkan datang dari cabang pokok terluar, keluarga kakek besan pihak ayah. Mamak Jhon K telah berpulang ke Rahmatullah pagi tadi, 08 Februari 2011 karena sakit. Karena kebetulan nama Jhon ada dua, yang satu ada dalam ranting terdekat dengan ku, adik ayah, agak syok juga kebetulan beliau lebih tua dari Jhon almarhum dan sakit diabetes. Tapi ajal memang tak kenal umur. Selamat jalan Mak Jhon. Ya Allah, ya Rohman ya Rohiim ya kariim.. ampunilah dosa-dosa mamak Jhon, terimalah amal ibadahnya, terangilah dan lapangkan kuburnya serta berikanlah tempat yang layak disisiMu, amin ya robbal alamin.

Dan untuk Mamahnda tercinta, ya Allah, berikanlah beliau kesembuhan dan kesehatan. Panjangkan lah umurnya, ya Robb.. Lapangkan lah hatinya agar beliau tabah menjalani semuanya. Dan berikan kami kekuatan dan kesabaran dalam merawatnya. Amiiiinnn......