Rabu, 08 Januari 2020

NGACA SEBELUM NGATA

Ada jumpa teman lama. Banyak berkisah ini-itu akhirnya terjebak ghibah.   Dia bilang si A tuh dulu tampan dan gagah tapi sekarang tampak tua dan lusuh. Ada juga si B dulu bersih, putih dan menarik sekarang jadi hitam. Ada satu lagi yang dia bilang, si C dulu besar tinggi sekarang kurus dan keriput. 

Aduh, kalau sudah main fisik begitu aku jadi takut pula. Jangan-jangan kelak di belakangku, aku  pun akan dikatakannya, dia nilai beda dari dulu, dulu muda sekarang sudah tua. Haduh, macam mana ini mak. Tentu laaah. Masa setelah lebih dari dua puluh tahun berlalu kondisi fisik mau tetap sama. Ada rasa nak tertawa takut dia tersinggung. Mau bilang kalau dia pun sekarang lebih kurus dari dulu, lebih layu dan lusuh rasanya tak sampai hati. Mau menegur jangan ngata-ngatai orang dak enak, jadi banyak diam ajalah sembari senyum-senyum masam berharap pembicaraan tak panjang. Dia pun bukan lagi anak-anak, orang pintar pula. Tapi sempat gemas juga tadi pingin kali rasanya beri dia cermin, biar dia mengaca dulu sebelum mengatai orang.

Banyak istighfar ajalah jangan ikut-ikutan ghibah. Lah terus sekarang aku tuliskan jadi ghibah ndak ini? Mudah-mudahan Ndak lah, kan tak sebut nama. Ini cuma contoh untuk mengingatkan diri aja. Kadang sulit menghindar dari ghibah, sangat sulit. Tapi tetaplah berusaha menghindarinya. Berusahalah dengan keras.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar