Senin, 21 Maret 2011

Unforgettable trip



Dengan alasan praktis dan ekonomis aku putuskan kembali ke Palembang ikut mobil abang. Kami berangkat dari Lampung jam 9 pagi. Istirahat makan jam 12.30 di Kota bumi. Karena abang suka stress lewat lintas timur yang padat atas saran seorang sepupu kami lewat jalan lintas tengah, Baturaja.

Di Baturaja berhenti untuk sholat. Lalu melanjutkan perjalanan. Ketar ketir dimulai dari sini. Beberapa SPBU yang dihampiri kehabisan stok premium. Tapi untungnya masih cukup BBM di tangki. Berikutnya kami masuk ke simpang arah kiri. Tapi kok meragukan ya? Jalannya kecil. Sepi pulak. Waduh. Mending tanya deh daripada sesat di jalan. Tanya sama pengendara motor. Betul katanya itu arah Palembang. Jalan terus. Tapi kok makin sepi. Masuk ke perkebunan karet ada satu rumah penduduk. Kami sempatkan turun untuk tanya lagi. Disini kami nanya ke seorang laki-laki yang sedang minum bir bersama dua teman perempuannya yang seksi disamping sebuah Terrios hitam yang masih cling. Memang benar katanya ini arah ke Palembang. Tapi tersirat sedikit kecemasan di wajahnya. Katannya daerah ini sedikit rawan perampokan. hanya katanya jangan terlalu cemas. Mudah mudahan aman saja. Tapi tak urung hati ketar-ketir juga. Waduuh..macam-macam pikiran negatif muncul. Mana hari mulai gelap lagi. Aku sih selalu tetap berpikir positif, tapi kakak ipar ku itu slalu banyak bicara dan berpikir macam-macam. Anak-anaknya jadi ikut kuatir. Nah, lama-lama aku jadi stres deh. Kenapa sih gak tenang aja, diam dan lebih banyak berdoa. Kan ada Tuhan. Ada sedikit sesal juga lewat jalur ini. 

Gara gara takut stress lalu lintas padat eh malah jadi stress gara-gara lalu lintas yang terlalu sepi. Haduuuh...mending naek travel kali ya. Lebih mahal sih tapi jauh lebih nyaman dan terima beres aja terserah supir. Mana masih jauh lagi. Ditengah kegalauan nelpon suami. Suami menyesalkan kenapa kami lewat jalan lintas tengah yang sejak dulu rawan begal dan bajing loncat. Terbukti lalu lintasnya sepi dari mobil truk dan travel. Berdoa sajalah mudah-mudahan aman.

Jam 23:00 setelah 513 km via lintas tengah dan 14 jam berkendara akhirnya rute Lampung-Palembang terjajaki juga. Sekedar pesan untuk masa yang akan datang : usahakan melalui lintas tengah hanya di siang hari, perhitungkan dengan benar BBM karena akan sulit kalau tiba-tiba kehabisan BBM ditengah area yang sepi. Dan kondisi jalan lintas tengah ternyata tidak lebih mulus daripada lintas timur lampung.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar