Sabtu, 28 Juli 2012

GOWES DI UJUNG PULAU

 Rabu, 18-07-2012

Setelah kemarin ketinggalan ikut Tour d' Bangka lantaran ikut weekend camping Kobahash di Air Anyir ternyata ada satu yang masih bisa diikuti. Gowes di ujung pulau, di Tanjung Berikat bersama Pemda Bateng Cycling Community. Ikut dong.

Panas terik jam 13-00 kami loading sepeda di halaman GSG Bateng. Hanya dua APV dan beberapa mobil pribadi. Semua sudah berseragam kuning, hanya aku dan dua biker lain yang belum. Mau juga donk, biar mirip, :D. Sementara Hendra nge-loading, kami nanggepin cerita biker yang ikut Kapolda keliling 5 pulau mecahin rekor MURI. Hehe, bangga banget beliau dengan tanda peserta yang nempel di belakang sadelnya. Sudah itu lanjut ngebahas event Tour D'Bangka kemarinnya. Cerita tentang betapa liatnya otot-otot kaki para biker yang berasal dari berbagai negara itu, betapa ringan sepeda offroad mereka dan jarak 400km yg mereka lahap dalam 2 hari. Ngebayangin para biker kawakan itu bersepeda 80km/jam bikin kepala gak berhenti bergeleng. Wow deh pokonya. uhh, rugi banget kemaren gak ikut liat. hihi, liat doank.

Nah, loading sudah selesai. Waktunya meluncur ke Tanjung Berikat yang butuh waktu satu jam dari Koba. Hujan turun rintik-rintik. Tapi nggak diretak (perdulikan) tuh, cuaca bisa beda di lokasi. Betul sekali, setelah 1 jam perjalanan, sampai di Tanjung Berikat cuaca luar biasa terik. Kami kumpul dulu di balai desa Tanjung Berikat, menunggu Pak Bupati yang sedang melakukan kunjungan kerja. Di balai desa kita disambut oleh perangkat desa dan mahasiswa/i UBB yang sedang KKN. Kelihatannya sih jamuan yang disediakan itu untuk Pak Bupati deh, tapi karena beliau sedang sibuk keluar dan gak cukup waktu lagi, maka kami disuruh makan duluan. Jamuan sederhana sih, seperti singkong rebus, ubi jalar rebus dan pisang rebus. 

Nggak lama kemudian serombongan pejabat datang. Pak Erzaldi Rosman diiringi asisten-nya Pak Wahyu, Pak Camat, dan lain-lain. Pak Erzaldi sudah pake seragam PBCC (Pemda Bateng Cycling Community). Karena sudah masuk waktu Ashar beliau sholat dulu, baru kemudian kami start. Sebelum start aku sudah bisiki Pak Zainal untuk sediakan waktu photo dulu. Hehe, pan buat dokumentasi juga. Klik, photo start sudah diambil. hayuuuh..pedal dikayuh diiringi lambaian tangan para penduduk. Duh, kek yang mo pergi bertempur aja, hehe..sekilas aku dengar penduduk bilang, "eh ada yang perempuannya juga tuh satu" hihiii..

Rute yang kami tempuh pertamanya sih jalan aspal memutari balai desa. Kok pake muter sih? Ternyata kami melewati pinggir pantainya yang bagus. Dan ternyata lagi di antara kami tuh ada seorang tamu dari Bali yang sengaja datang untuk survey lokasi dan membicarakan rencana mereka mengadakan acara marathon di Bangka Tengah yang disambut sangat antusias sama Pak Bupati. Lepas dari jalan aspal kami masuk ke jalan setapak yang berpasir. Sedikit menanjak. Huh, bukan sedikit ding. Lumayan bangeeet. Apalagi tiba-tiba aja speed ku gak bisa dirubah. Akhirnya nyerah deh turun dari sepeda, huuu...malu2in.. Dandan sebentar aja bikin aku ketinggalan jauuuuhhh. Sebal sekali. Tapi ternyata bukan aku sendiri, ada juga yang trouble sama rantainya. dan satu orang yang kram kakinya.

Karena tertinggal jauh, aku jadi hilang arah. Aku memotong menuju tugu pahlawan. Oya, tugu ini tugu bersejarah. Ini dibangun untuk memperingati perlawanan para pahlawan dalam memerangi Belanda yang dulu mau masuk melalu pantai Tanjung Berikat. Ternyata aku memotong cukup banyak. Untung aku kenal lokasi ini karena dulu sekitar 2009 pernah ikut weekend camping disini. Akhirnya aku menunggu di Tugu. Ada juga 4 orang lainnya termasuk yang kram tadi. Lumayan lama kira-kira sepeminuman es lah, baru rombongan yang lain terlihat. Tapi mereka malah mengarah ke pantai. Buru-buru aku susul. Rupanya Bapak mau menunjukkan spot-spot wisata sama Pak Beni yang dari Bali itu. 

Dan di pantai itu lah perjalanan kami berakhir. Kurang beberapa kilometer dari 15 km yang direncanakan sih. Tapi sudah lumayan kok. Apalagi track aslinya emang yahud. Kata mereka sih sempat nanjak bukit segala. uiiihhh.. Setelah minum es kelapa muda dan photo-photo, kami kembali ke Koba dengan kendaraan masing-masing. Lagi-lagi Hendra kebagian nge-loading sepeda, hehe.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar