Kamis, 02 Agustus 2012

MENGINTIP TRANSAKSI MALAM

masih segar

sotong
Malam mulai merambat kelam. Kesunyian menyeruak. Tapi berbeda di tempat yang satu ini, ketika malam kian larut tempat pelelangan ikan desa Kurau ini malah semakin ramai. Aktifitas bongkar muatan kapal pencari ikan sudah di mulai sejak jam 20.00. Para pembeli yang rata-rata pedagang ikan dari berbagai desa sudah mulai berdatangan. Ada yang berkendaraan motor atau pun pick up sudah pasti membawa box pendingin. Kalau tidak bawa box berarti cuma pembeli rumahan untuk konsumsi sendiri.
hiruk pikuk

ketika transaksi dimulai

Sampai jam 21.30 keadaan makin ramai. Ikan-ikan sudah mulai digelar ditengah keremangan. Gelap? Iya. Itu artinya penjualan belum dimulai. Jadi jangan coba-coba tanya harga apalagi tawar-menawar kalau nggak mau dipelototin..hehe. Tunggu sampai jam 22.00 tepat. Jadi sambil nunggu mendingan liat-liat nelayan yang sedang bongkar muatan atau memilah-milah hasil tangkapan mereka. Brrr..kebayang dinginnya tangan mereka mencomoti ikan-ikan itu dari peti es. Nelayan2 ini biasanya pergi melaut selama 3-4 hari. Tinggal di dalam perahu yang kecil dan sempit dipenuhi box-box pendingin.

Kurau adalah sebuah perkampungan nelayan di kabupaten Bangka Tengah. Selain terkenal dengan tempat pelelangan ikan-nya yang paling ramai dibanding tempat lain, desa ini juga terkenal sebagai pintu masuk tempat wisata pulau Ketawai. Setiap kali melakukan perjalanan Pangkalpinang - Toboali kalian akan melewati sebuah jembatan dengan view parkiran kapal penangkap ikan atau perahu nelayan disepanjang sungai, nah, itulah Kurau.

Sedang asyik memperhatikan hiu seberat kira-kira 80kg dan sepanjang tubuh manusia dewasa tiba-tiba ada yang teriak : satu..dua..tigaaa...byarrr...listrik menyala terang benderang. Wuiiih..trnyata transaksi sudah boleh dimulai. Tapi beda sekali dengan yang ku bayangkan semula. Tadinya kupikir benar-benar akan ada pelelangan, tawar menawar seru seperti yang pernah kusaksikan di Kota Agung, Lampung. Ternyata sistemnya siapa setuju bayar dan angkat. Penjual memberi harga pas. Wah, malah gak ada tawar menawar donk. Ikannya sih beraneka ragam dan berbagai ukuran. Begitu juga harganya. Karena sudah bulan terang harga jadi agak mahal. Dan katanya sih sekarang ini ikan sedang sedikit. Biasanya lebih banyak lagi dan agak murah. Bukannya ikutan sibuk beli ikan aku malah bingung sendiri keliling-keliling liat beraneka ikan yang dipajang. Ramai sekali. Ini namanya pasar ikan. Pasar tengah malam. Transaksi gelap. Beginilah fenomena hidup nelayan dan pedagang ikan. Disaat orang lain lelap tertidur dirumah, mereka sibuk bergelut dengan amisnya bau ikan. Jadi beginilah perjalanan sang ikan untuk sampai di pasar besok pagi.

Dengan ikan Talang seberat 3kg kami pulang untuk kemudian bakar-bakar ikan didepan rumah. Hhmmm...seru.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar