Sabtu, 04 Januari 2014

JALAN NERAKA


Aku sebut jalan ini jalan neraka. Dan petualangan yang kulalui dijalanan ini ku namai petualangan neraka. Kenapa ku sebut jalan neraka padahal aku juga nggak tau seperti apa neraka itu..hihi. Yang jelas jalannya hancur banget deh walaupun nggak ada apinya.

Jalan ini selalu rusak setiap curah hujan tinggi dengan intensitas rapat. Padahal jalan ini termasuk jalan aktif yang banyak dilalui kendaraan baik roda dua, empat dan delapan. Maklum jalan ini menghubungkan ibu kota kabupaten dengan desa2 kecil yang tersebar di dalamnya. Tempat ini juga menjadi titik pertambangan di daerah Bangka Tengah. Selain itu ada banyak perkebunan sawit yang hampir setiap hari memanen dan butuh truk untuk membawa hasil panen ke pabrik pengolahan sawit.

Dulu saat PT. Koba Tin masih aktif jalan ini selalu di rapihkan setiap minggu. Karena banyak mobil tambang dan mobil pengangkut pekerja tambang yg melalui jalan ini. Jadi setiap minggu walau kondisinya tidak parah pasti di gusur supaya tetap rata. Tapi setelah PT. Koba Tin non aktif tidak ada yang peduli pada kondisi jalan pimadona ini.

Bemban adalah daerah tambang dan daerah perkebunan. Letaknya sebagian masuk Bangka Tengah dan Bangka Selatan. Selama ini perawatan jalan dilakukan pihak swasta. Entah kapan pemerintah akan ambil alih. Tanah disini subur dan hasil tambangnya melimpah. Walau jalan yang harus dilalui seperti neraka aktifitas harus tetap jalan. Pasokan BBM harus diantar ke pekerja2 tambang untuk menjalankan mesin. Sawit2 harus diangkut ke pabrik sebelum buahnya rontok dan busuk. Pasokan pangan juga harus sampai pada ratusan pekerja tambang dan perkebunan di dalam. Meski hujan, becek dan banjir harus dilalui, langkah pantang bersurut. Ada perut2 kelaparan yang menunggu di rumah, ada mulut2 kecil yang menunggu susu dan ayah pulang. Jalan neraka yang harus dilalui untuk surga kecil seorang ayah.



Powered by Telkomsel BlackBerry®

2 komentar:

  1. Tulisan ini sangat menarik sekali aku sangat setuju sekali ini dinamai jalan nereka maklumlah kota kelahiran aku ini memang masih termasuk agak lamban perkembangan nya apalagi dipelosok-pelosoknya kl dikotanya masih mendingan, coba kl aku nanti jadi pengusaha yg succes pasti aku akan bangun tempat kelahiran aku ini kl aku tdk bisa mudah2an kedua anak aku bs meneruskan keinginan aku doain krn merekaberdua lagi meneruskan keperguruan tinggi "AMIN"

    BalasHapus