|  | 
| foto by wiks pitaloka | 
Sekali lagi mengalami peristiwa fenomena alam langka ini 
setelah berpuluh tahun silam. Kali ini Gerhana matahari total 
lintasannya meliputi Bangka Belitung daerah tempat ku tinggal. Merasa 
istimewa karena Indonesia adalah satu-satunya daerah lintasan dan hanya 
ada 11 daerah termasuk Bangka Tengah.
Jauh-jauh hari Pemda setempat sudah menyiapkan event untuk 
menyambut fenomena ini dengan mengadakan festival budaya dan rangkaian 
acara wisata memanfaatkan event ini untuk menyerap wisatawan. Festival 
akbar yang sukses bikin macet jalan utama di kota kecil kami.
Daerah pemantauan yang strategis yaitu di Desa Terentang 
letaknya di pinggir jalan raya utama yang menghubungkan Pangkalpinang - 
Koba - Toboali. Di pinggiran pantai yang cantik dengan taman bermainnya.
 Disanalah di pusatkan seluruh kegiatan festival Gerhana Matahari total 
diadakan. Mulai dari gelar budaya festival Dambus, lomba Kereta Surong, 
lomba mewarnai, permainan bola api, lomba gasing, gelar 3000 kue 
tradisional, dan lain-lain termasuk Sholat Gerhana dan tausyiah. Sudah 
bisa dipastikan heboh disana.
Kehebohan menyambut GMT juga terjadi di rumahku. Karena 
terbatasnya kacamata gerhana yang dibagikan gratis oleh Pemda seorang 
dokter spesialis mata di Rumah Sakit Bangka Tengah berinisiatif membuat 
alat bantu untuk melihat (bukan memantau) GMT dari kaca film 80% yang 
dilapis 12. Banyak yang minta dibuatkan dan belajar buat sendiri. 
Sayangnya permintaan baru banyak setelah H-1. Aku dan anak-anak di rumah
 juga buat dan dirikwes teman-teman. Duh pinggang sampai pegal duduk 
berlama-lama bikin kacamata gerhana. Alhamdulillah selesai walau tidak 
semua permintaan terpenuhi. 
Karena waktu terjadinya GMT diperkirakan jam 06.21 dan area
 pemantauan diberlakukan penutupan jalan sementara maka banyak orang 
yang mau menyaksikan peristiwa itu brangkat ke lokasi pagi2 sekali. 
Bahkan sudah banyak yang menginap di lokasi. Ada yang jam 02.15 sudah 
mandi dan bersiap pergi..heheh..aku aja belum tidur mak. Pokoknya banyak
 yang antusias ingin menyaksikan langsung peristiwa ini.
Ada mirisnya juga sih..kok yang diutamakan lihat GMT nya 
bukan ibadahnya...ini khususnya buat yang muslim ya. Karena pemikiran 
itulah timbul rasa malu di dalam hati dan akhirnya aku yakin untuk tidak
 ikut2an berangkat ke lokasi pemantauan.
Detik-detik menjelang waktu yang diperkirakan, kampung ku 
terasa lengang...sepi...apalagi sederetan tempat kos ku. Ya sudahlah 
mungkin di masjid yang jaraknya cuma beberapa meter dari rumah sudah 
ramai. Tapi ternyata masih sepi. Waduh...apa semua pada ikutan mantau 
nih. Setelah beberapa kejap akhirnya rame juga yang datang.
Tepat seperti yang direncanakan, jam 6.30 sholat gerhana 
dilaksanakan. Dua rekaat dengan 4 rukuk 2 sujud. Lalu ditambah tausyiah 
sebentar. Alhamdulillah, selesai lah sudah ibadah sholat yang jarang 
dilaksanakan ini.
Pulang  ke rumah, langit cerah berawan sedikit. Ku kira GMT
 sudah selesai. Eh ternyata belum. 
Wahhh..Subhanallah...masih kebagian 
lihat fenomena alam langka ini. Pelan-pelan bayangan bulan menutupi 
sinar matahari menuju bumi. Lalu tertutup sempurna menyisakan semburat 
kilau lingkaran cantik. Cahaya redup..sedikit gelap yang aneh..suasana 
terasa hening...Allahuakbar..
Dan keadaan pun kembali berlangsung seperti biasa.
Dan keadaan pun kembali berlangsung seperti biasa.
Nah, masih sempat lihat festival di Terentang. Naik motor 
sendirian. Jalanan ramai. Apalagi di kampung mendekati titik lokasi. 
Macet pake banget. Orang-orang yang parkir kendaraan di kampung harus 
jalan kaki sekurang-kurangnya 1km. Mana panas banget. Duh..pengunjung 
entah dari mana-mana nih. Bahkan ada yang dari luar negeri. Pokoknya itu
 pantai yang biasa hening dan lugu jadi bising dan sedikit 
genit...hmmm..
 Kemacetan lalu lintas masih mewarnai acara-acara besar di 
kota kecil ini. Karena akses jalan pintasnya memang bisa dibilang tidak 
ada. Jadi jalau ada acara di satu titik yg dekat dengan jalan raya pasti
 deh pakai macet. Mudah-mudahan lain kali masalah macet ini jadi poin 
utama yg dimasukan dalam bahasan setiap akan mengadakan even besar.
Kemacetan lalu lintas masih mewarnai acara-acara besar di 
kota kecil ini. Karena akses jalan pintasnya memang bisa dibilang tidak 
ada. Jadi jalau ada acara di satu titik yg dekat dengan jalan raya pasti
 deh pakai macet. Mudah-mudahan lain kali masalah macet ini jadi poin 
utama yg dimasukan dalam bahasan setiap akan mengadakan even besar. 
Kembali ke..... medsos...hehe..Sudah bisa dipastikan status
 hari ini dibanjiri dengan all about total solar eclipse. Foto gerhana, 
selfie gerhana, laporan sholat gerhana...wayuuhh...
Ya biarlah. Emang medsos mah gitu tempatnya.
Ya biarlah. Emang medsos mah gitu tempatnya.
Pokoknya happy today, semoga hari ini dan hari esok penuh berkah. Aamiin.




 
 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar