Rabu, 25 September 2019

RASA SEGARIS

Dia yang menutupi matanya dariku tapi membiarkan hati dan pikirannya memelukku, karena apa yang terlihat tidak selalu seperti yang sebenarnya.

Ia merentangkan tangannya, menggapai-gapai hingga sampai. Meraih dan menautkan jemari hingga tercipta hangat yang mengalir ke dalam jiwa.

Hanya ketika tubuh terengkuh barulah kelopak matanya terbuka. Beriring senyuman terkembang, kerjap dan kemilau di hitam bola matanya meneduhkan hati yang kerontang oleh jarak

Tidak ada komentar:

Posting Komentar