Sabtu, 25 Februari 2012

TRIP LUBUK LINGGAU - BENGKULU

Belum sampai 20 menit dengan laju kendaraan 40km/jam aku sudah tiba di Kabupaten Rejang Lebong Bengkulu. Selamat tinggal Lubuk Linggau dan keluarga besar Pak Abdul Rohim.

Jalan menuju Bengkulu airport sangat indah. Dengan aspal yang masih basah bekas hujan semalam, melalui jalan yang berkelok dengan pepohonan hijau di pinggir jalan sungguh menyenangkan. It's a nice trip. Sayang ada penumpang lain yang sudah start muntse-muntse padahal AC sudah off.

09.24 Aku melihat kabut masih menggantung di sela-sela pepohonan. Udara terasa dingin. Jalan masih berkelok. Jadi ingat puncak. Beriringan dengan truk-truk besar masih ku jumpai d pinggir -pinggir jalan rumah2 panggung khas Sumatera. Kabut semakin tebal dan udara semakin dingin. Perlahan ku tutup kaca jendela. Supir memperlambat laju kendaraan karena jarak pandang hanya 10 meter. Semakin ke depan jarak pandang semakin pendek karena kabut semakin tebal. Kendaraan2 menghidupkan lampu. Tanaman khas daerah pegunungan mulai menghiasi pinggir jalan. Penjual kol, sawi, tanaman cabe jadi pemandangan asyik slama perjalanan.

09.48 aku menyempatkan memphoto danau Mas yang berselimut kabut. Sayang danaunya disebelah kanan. Jadi kurang jelas. Sementara kabut tiba-tiba sudah menghilang di Bukit Taba. Yang tersisa hanya basahnya saja melekat d kaca jendela. Sopir sudh mulai berani memacu lju kndaraan d angka 60 km/jam.

Di kec. Selupu Rejang matahari mulai pamer aura emasnya. Daerah ini mirip Gisting Tanggamus..daerah kelahiranku. Halaman2 rumahnya banyak yang menumpuk hasil panen sayuran segar seperti kol dan sawi telor atau sawi putih. Satu dua rumah panggung di sela rumah2 tembok sederhana. Tepat jam 10.00 masuk Curup.

Ku kira di curup bakal lebih berkabut lagi. Tapi sampai mobil berbelok ke jalan arah bengkulu matahari malah makin terik. Rupanya kami tidak masuk ke kota Curup tapi berbelok ke kiri arah Bengkulu. Sejauh ini jalanan mulus, berkelok dan tidak terlalu lebar. Tapi kendaraan lain juga tidak banyak.

Sebenarnya trayek mobil ini bisa masuk kota Curup tapi lebih lam 1/2 jam. Jadi jalan yang kami lalui ini bisa dibilang jalan pintas lah. Dengan pemandangan BuKit Daun yang hijau indah di depan mobil melaju di atas 60km/jam.

Masuk Kabupaten Kepahiang Bengkulu. Kendaran mulai ramai lancar. Ada desa namanya Ujan Mas. Wih, apa betul pernah ujan mas ya dulu disini? Tapi kata sopir ceritanya dulu pernah terjadi hujan yang warna airnya berkilau kekuningan seperti emas. Mungkin karena paparan sinar matahari seperti proses terjadinya pelangi. Kabupaten Kepahiang ini baru tahun 2000 lalu d mekarkan. Tapi sudah menjadi kabupaten termaju no 2 di Bengkulu.

10.45 mobil merayap mendaki gunung. Bener-bener gunung. Kiri kanan pepohonan hutan hujan tropis. Di suatu tempat yang aku gak tau namanya ada plang seperti plang rambu2 polisi bertulisan "bunga bangkai sedang mekar". Wah, rupanya disinilah tempatnya si Rafflesia Arnoldi itu. Uihh..asyik sekali view-nya. Sekiranya jalan2 ksini naik motor pasti seru. Kalo capek bisa istirahat di pinggir2 jalan sambil menghirup udara gunung yang segar.

Huikks..ada pak pulici lalin. Nyetopin kendaraan yang lewat. Kndaraan kami terhambat beberapa waktu. Entah ini pemeriksaan dalam rangka apa. Tapi menurut Kasatlantasnya -Pak Dedi, ini kegiatan rutin biasa untuk memperkecil tingkat curanmor. Yahhh seterahlaa...pokoknya asal mobil kita bisa lanjut lagi jalan, aman lah itu.

Setelah puas menanjak kini jalan mulai menurun. Di kejauhan, kota Bengkulu sudah mulai terlihat samar. Keluar dari Gunung aku tiba d Taba Penanjung. Sudah perkampungan lagi. Ada banyak tambang batu bara d sini. Salah satunya yang kami lalui yaitu tambang batu bara emas hitam.

12:00 sopir mulai melaju d 80km/jam berpacu dengan truk dan mini bus d jalan yang sempit. Cuaca sudah panas. Selain karena matahari memang sudah tinggi juga karena daerah ini termasuk daerah panas.

Setelah melalui pusat kota Bengkulu akhirnya tiba juga di Bandara Fatmawati Soekarno Bengkulu. Bandara yang mungil dan tidak terlalu ramai. Langsung check-in sambil liat2 situasi. Kira2 ada kantin ga yah di ruang tunggunyah? Pas mau boarding tanya sama petugas, katanya ga ada lagi kantin d dalam. Batal deh boarding. Keluar lagi makan mie ayam. Hadeeewwh....gaenyakkk...jadilah buat ganjel.
Sudah 13.42.. Cukuplah untuk masuk ruang tunggu. Rehat dl d dalam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar