Jumat, 05 April 2013

ONE DAY IN BELITONG ISLAND



Suatu pagi di pinggir sungai Lenggang. Iya, sungai yang ada di novel Andrea Hirata itu. Sungai Lenggang di kecamatan Gantong, Belitung Timur. Ck..ck..ckk...rasanya gimanaaa gitu. Padahal sungai itu biasa aja. Sungai tempat sandar perahu nelayan. Tapi kok rasanya gimanaaa gitu.Terbayang waktu ikal ngangkat perahu lanun dari dasar sungai ini, di Maryamah Karpov halaman 346 :D

Dari Lenggang kami menuju Museum Kata Andrea Hirata di Jl. Laskar Pelangi, Gantong. Kira-kira 5 menit berkendaraan dari Pelabuhan ikan sungai Lenggang. Museumnya dari rumah papan tua. Lantainya dialasi tikar pandan dan dindingnya ditempeli banyak kata. Ada ruang Ikal, ruang Mahar, ruang Lintang yang isinya cuma meja pendek tempat membaca. Dan dindingnya ditempeli photo2 pemeran Ikal, Mahar dan Lintang. Di bagian belakang rumah ada warung kopi namanya 'kupi kuli'. Tidak berbentuk warung sih, tapi dapur tempo doeloe lengkap dengan panci kopinya yang usang dan hitam.
ikal's room museum kata, gantong
kupi kuli, warung kopi unik di museum kata, Gantong

Di dapur ini dinding papannya ditempeli poster2 tua jaman dulu, salah satunya poster Rhoma Irama dan Ellya Kadam. Dan ada ruang kecil ukuran kira-kira 2x2 m, isinya meja buruk, lemari buku yang tidak ada bukunya, dan meja yang ku terka itu tempat tidur papan. Pokoknya bangunan museum dan isinya semua orisinil. Sayang begitu kami datang Andrea Hirata sudah di mobil mau pergi ngopi.

Sambil lewat sejenak kami singgah di objek wisata Beltim yang lain. Pice, Gantong. Bendungan peninggalan jaman Belanda. Tempatnya sepertinya enak jadi tempat santai sore hari.

Berikutnya, Pantai Tambak. Pantainya biasa saja. Letaknya di desa Damar, Belitung Timur. Tanpa turun dari mobil kami menuju Vihara Dewi Kuan Im di Kecamatan Kelapa Kampit, masih di Belitung Timur. Sampai disana hujan deras skali. Kuil ini sudah berumur ratusan tahun dan mengalami pemugaran pada tahun 1987. Dibelakang vihara utamanya ada batu yang besar sekali hampir sama besar dengan Vihara itu sendiri. Vihara Dewi Kuan Im ini letaknya di daerah perbukitan. Tempatnya tenang dan sejuk.

Karena sudah dekat, kira2 3 menit dari Vihara, kami menuju Pantai Burung Mandi. Pantai ini juga tidak terlalu istimewa dan kami hanya melihat-lihat sebentar lalu melaju ke TanjungPandan.

Tiba di Tanjung Pandan sudah sore. Tapi cuaca bagus. Kami menuju Pantai Tanjung Tinggi, 30km dari Kota Tanjung Pandan. Pantai yang terkenal dengan hamparan batu mega lithikum nya, dan tempat syuting film Laskar Pelangi. Wah, kalau disini pantainya memang luar biasa. Pasirnya halus lembut, air lautnya tidak terlalu asin dan udaranya bersih sejuk. Tidak gerah dan lengket. Air lautnya jernih hingga ikan-ikan kecil yang berenang di bibir pantai terlihat jelas menggemaskan.
lokasi syuting film laskar pelangi, Tanjung Tinggi
Tidak jauh dari Pantai Tanjung tinggi ada Pantai Tanjung Kelayang tempat Sail Wakatobi berlangsung beberapa tahun yang lalu. Tapi masih lebih indah di Pantai Tanjung Tinggi. 
updet status dulu ah, lagi di Pantai Kelayang

Selesai sudah perjalanan hari ini, kami kembali ke kota Tanjung Pandan dan menginap di Ocean Hotel. Ini hotel murah meriah dengan tarif Rp. 250.000. Kamarnya bersih, kasurnya standar hotel bintang 4..hehe..dan yang paling penting kamar mandinya juga bersih dengan shower air panas dan dingin. Recommended.

Suatu hari di Belitong Island.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar