Rabu, 07 Mei 2014

SAYAP-SAYAP PATAH

Aku ingin terbang melintasi waktu, mengarungi lautan rindu. Mengepakkan sayap kecilku menuju mu. Mengeratkan rasa yang terpisah oleh jarak tak berjejak. Di tepian asa ku ukir khayal tentang damainya dekapan embun pagi di dadamu.

Tapi apa daya, sayap-sayap ku dipatahkan. Kaki ku terpasung, tubuhku dicengkram egoisme badai. Gulungan awan kelabu yang siap pecah, guntur yang siap menggelegar dan petir yang siap menyambar,, aku terpenjara oleh kuasa tiran sebuah ikatan berkarat.

Salahkan aku,, tak bisa memenuhi janji. Aku bukan phoenix merah yang siap ditelan api. Aku camar kecil yang hanya bisa menari di pinggir pantai menjilati ombak setiap pagi. Hanya bila suatu masa kekuatanmu merubahku menjadi phoenix maka kala itulah aku akan mampu terbang meski harus membelah samudra bara. Dan itu hanya butuh sebuah ketulusan dan segenggam kesungguhan. ΘӛЯЇ mu, dan ϑӛЯЇ ku,,, ϑӛЯЇ kita.

Sayap-sayap patah, terkulai di pokok cemara laut memandangi senja menghilang di cakrawala. Sendu,,,kelu,,,







Powered by Telkomsel BlackBerry®

Tidak ada komentar:

Posting Komentar