#30HariMenulis - Day 5
Aku tertidur di kamar belakang. Diam-diam matahari mengusap rambutku. Membelai wajahku. Hangat. Aku diam saja. Persis seperti dulu jika Ibu diam-diam mendatangi kamarku, memeriksa luka yang kudapat hasil terjun bebas di jalanan kampung saat bersepeda. Tadi Ibu mengomeliku habis-habisan. Mungkin dia menyesal. Diusapnya kepalaku. Dirabainya wajahku. Aku terjaga tapi pura-pura tetap tidur. Sampai dia menciumku dan pergi meninggalkan kamarku.
Matahari mungkin gemas karena aku diam saja. Dijelajahinya wajahku. Makin lama makin panas. Aku bergeser kesamping. Matahari menyentuh bahuku. Aku berputar 30 derajat. Memunggungi matahari. Diam-diam matahari mengejarku, mengapai punggungku. Aku berputar lagi 30 derajat. Sekarang matahari merayapi kaki ku. Panas. Matahari terlalu terik. Atau ia terlalu memaksa minta perhatianku? Sepertinya aku harus pindah ke kamar lain.
Tapi tubuhku masih lemas. Malas bangkit dari tempat tidur. Jadi kugeser lagi tubuhku. Amaan. Tak lama. Kembali matahari menyentuhku. Aku berbalik. Memandang ke luar jendela.
Matahari memang terik. Seolah kulihat dia tersenyum lebar. Pas betul buat jemur-jemur. Tiba-tiba aku teringat cucian di mesin cuci yang belum ku keluarkan.
Astaga,...aku lupa. Aku belum menjemur cucianku. Aku bangkit dari tempat tidur. Matahari rupanya mengingatkan ku kalau dia nyaris turun dari titik tertingginya. Sementara tadi aku baru mencuci bedcover yang kalau tidak langsung kering akan berbau tidak sedap. Aku menoleh pada matahari dan bilang :
"terima kasih sudah mengingatkan ku" ucapku sambil tersenyum. Entah kenapa lagi-lagi aku seperti melihat matahari tersenyum manis seperti ikon smiley berwarna kuning itu.
Aku bergegas ke dapur. Mengeluarkan cucian dan membawanya ke belakang. Kebun tempat aku biasa menjemur pakaian. Kubiarkan matahari memeluk seluruh tubuhku. Aku hanya tersenyum menatap ke arahnya sambil menyipitkan mata. Silau.
"Peluklah aku, sesuka mu. Tidak mengapa jika kulitku akan menjadi gosong" ujarku padanya.
Matahari tergelak.
*******************
Tidak ada komentar:
Posting Komentar