Minggu, 16 Juni 2019

REVIEW TAN KASTEEL RESTAURAN AND LOUNGE

Terletak di pinggir jalan raya di tengah kota Tidak sulit mencari lokasinya hanya saja tidak dilalui kendaraan umum.  Dari kendaraan saat melintas tidak terlihat tempat ini seperti restoran tapi di depannya tertulis nama tempat dengan sangat jelas. 

Kalo baru pertama ksini seperti saya pasti bingung. Halamannya luas bangeet. Sebenarnya ini merangkap parkiran, Saya sebut halaman karena sweet dan tanamannya terawat gak seperti kebanyakan tempat parkir. Tapi gak salah juga disebut halaman karena gedung tempat ini dulunya memang  rumah tinggal.

Setelah memarkirkan kendaraan saya lihat2 dimana pintu masuknya. Ada pintu kayu besar berukiran bagus yang tertutup. Di depannya ada beberapa set meja bangku batu. Ketika saya mendekat terbacalah tulisan 'open' dan 'welcome' di daun pintu. Saya dorong dan terbuka dengan mudah. Alangkah baiknya kalo di bagian ini ada pelayan yang siaga menyambut tamu.

Nah, di dalamnya barulah terasa suasana restoran yang waktu saya datang sih tidak terlalu ramai. Ruangan ber-AC yang nyaman tapi banyak sekat. Ada beberapa meja kursi dan dua ruang seperti family  room. Di tengah-tengah ada meja kasir terus ada pintu kaca menuju area lain yang lebih terbuka. Di dekat pintu ada space kecil tempat bermain anak-anak. Saya memilih ruang terbuka.

Masih dengan bingung saya mencari pelayan yang terlihat hanya beberapa orang saja yang sibuk dan tidak terlalu antusias melihat kedatangan saya. Mungkin ini yang dimaksud tulisan beberapa user google local guide yang mengulas tempat ini tentang 'pelayanan yang kurang baik'. Lalu saya memilih tempat di pojokan. Ada dua set tempat duduk antik dan beberapa set meja batu. Saya memilih kursi antik. Rasanya seperti d rumah kakek di kampung tempo dulu.

Pelayan masih belum menghampiri hingga saya memutuskan untuk melambaikan tangan. Karena jarak tempat duduk saya ke bar tempat pelayan agak jauh saya jadi harus beberapa kali memanggil. Kok rasanya norak juga ya, hehe. Saya melihat lihat tembok di dekat saya, ternyata ada bel kecil yang bisa digunakan untuk memanggil pelayan. Hahahaha, ternyata saya memang norak.

Akhirnya pelayan datang dengan membawa buku menu. Dan meninggalkan saya sendirian. Perlu waktu lagi menunggu pelayan datang mencatat pesanan saya. Jadi kalau kamu tidak punya banyak waktu atau tidak sabaran sepertinya tempat ini bukan pilihan. Tapi untuk nongkrong santai, nyaman, ini mantap banget.

Saya memesan kopi, pasti. Kopi hitam. Tertulis di menu : Long Black. Untuk makanan berat saya memesan Sop Iga. Minuman ringannya Tan Kasteel Mojito dan makanan penutup Lava cake. Sembari memesan saya sempatkan bertanya sedikit yang ditanggapi dengan sangat sopan, ramah dan antusias oleh pelayan. Dengan segera penilaian saya pada pelayanan berubah jadi baik.

Mungkin karena tidak terlalu ramai hingga pesanan kopi saya datang dengan cepat. Atau mungkin karena saya orangnya sabar ya jadi tak merasa lama menunggu. Hehe. Kopinya enak. Disajikan dalam gelas kopi yang cukup besar jadi sesuailah dengan harga 20K itu.

Baru dua tegukan kopi pelayan datang lagi membawakan Tan Kasteel Mojito. Minuman dingin sirup Mojito yang segar dengan daun mint diatasnya. Saya pikir ada gula batu yang ditambahkan ternyata itu bukan gula batu tapi sanmoy. Sejenis manisan dari buah plum. Rasanya jadi unik, asam manis gitu, berpadu dengan rasa mint. Enak, saya suka.

Pesanan berikutnya datang dan lagi2 saya merasa tidak terlalu lama menunggu. Sop Iga yang disajikan dengan nasi, emping, lalap timun dan tomat serta sambal yang encer sekali. Tapi agak kecewa dengan rasanya. Dagingnya agak alot dan saya merasakan kurang segarnya. Meskipun harganya agak mahal saya tidak ragu untuk tidak menghabiskannya. Itu karena saya pencinta sop iga yang lembut dan mudah diloloskan dari tulangnya. Dan berasal dari daging sapi segar itu sudah harga mati. 

Setelah menjauhkan mangkuk sop dan piring nasi saya melanjutkan meminum kopi sambil menulis ulasan. Tak lama seorang pelayan menghampiri dan menanyakan apakah  makanan penutup sudah bisa dihidangkan. Saya mengiyakan. Sebelumnya dalam pesanan saya memang meminta makanan penutup disajikan di akhir. 

Nah untuk lava cake ini agak lama. Tapi tidak masalah, saya masih banyak waktu. Itupun sebenarnya tidak terlalu lama. Saya penasaran dengan lava cake ini, beberapa pengulas mengatakan lava cake disini enak sekali.

Dan ketika pesanan saya datang langsung saja saya coba. Disajikan di atas piring lebar bersama satu scop strawberry ice cream. Ada tiga pilihan es krim yang ditawarkan, coklat, vanila dan stroberi. Bolu coklat dengan taburan gula halus diatasnya. Ketika saya tekan coklat lumernya langsung meleleh. Dan rasanya,..uhhh yummy. Ini benar enak. Masih hangat. Disandingkan dengan sejuknya es krim stroberi yang juga enak. Mantul.

Kalau saja saya datang tidak sendirian mungkin saya akan lebih lama berada di Tan Kasteel Restoran and Lounge. Walaupun sendiri saya sudah menghabiskan lebih dari satu jam duduk disitu. Benar-benar bikin betah.

Karena di buku menu sudah tertera harga makanannya maka saya tidak terkejut dengan jumlah yang harus saya bayar. Saya membayar secara tunai walau di kasir juga tersedia mesin EDC untuk pembayaran non tunai.

Ketika saya menuju pintu keluar seorang pelayan mengantarkan sembari mengucapkan terimakasih dan selamat jalan. Terimakasih kembali.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar