Apa kabar?
Si Sarung : maklum mi, nana skulahnya bukan jurusan peternakan..
xixixi..........
02 September jam 19:08 · · 1 orang- Si Sarung : tapi masih mending skulah mi...
Apa pun yang terjadi, aku tak ingin tenggelam. Aku tak ingin terus-terusan diselimuti awan hitam. Ku kayuh pedal MTB ku menyusuri jalanan gelap yang masih terlena.
Lagi, ku pilih sepi untuk ku gauli. Ku biarkan sepi melumat hati ku yang terluka. Bersama desau angin ditelinga ku cumbui bayangan malam yang beringsut pulang.
Di gerbang batas kota yang lantang, bersandar dibawah sebatang pohon yang kesepian. Dihadapan air yang menggenang hening, ku labuh rindu dendam dan benci. Menunggu matahari terbit sambil membisikan nama mu lirih.
Aku ingin kau disini. Mencengkram bahu ku erat. Menatap mata ku dengan tajam. Dan mengatakan bukan salah ku jika aku ditinggalkan.
Matahari pagi...datanglah...
Aku menunggu mu. Hangati aku. Singkirkan awan hitam yang menyelimuti ku. Sinari gelap sudut hati ku. Di kejauhan, di langit kosong yang mulai kemerahan, seekor elang terbang berputar rendah. Memekik panjang seolah memanggil ku pulang.
Andai itu kau
Jangan lewatkan masa kanak2 anak anda.
Karena itu hanya sebentar dan tak kan bisa diulang kembali
Hari ini hari pertama di bulan Agustus, hari pertama Ramadhan dan Senin pertama run Kobahash di bulan Ramadhan. Sudah ditetapkan bahwa regular run tetap diadakan selama Ramadhan, karena hasher Kobahash kan tidak semuanya muslim. Lagipula bukankah baik berolahraga ringan di sore hari saat berpuasa. Jadi memang tidak ada alasan untuk meniadakan regular run. Runsite-nya hanya seputaran Koba dan trail-nya tidak akan terlalu panjang.
Tapi tetap saja banyak hasher yang malas hadir di runsite. Malahan yang tinggal di sekitar runsite juga nggak ada yang datang. Mengecewakan. Runsite kali ini di Kavling belakang Kantor Camat. Nggak jauh dari rumah Pak Agusta, Pak Latif dan Nurlinayanti. Hasher yang hadir ada 25 orang termasuk GM dan On-Sec, Joint Master, Deputi On-Sec, Hash Mistress dan pasti Hash flash-nya :D.
Kelinci sudah harap-harap cemas sejak kami datang. Mungkin Wendi khawatir trail yang diraciknya cuma akan mubazir dan sia-sia karena tidak ada hasher yang datang. Tapi dengan 25 orang sudah cukup membuatnya tersenyum. Trail-nya hanya 3 km di bentang tanpa check back sign apalagi checking.
Karena sudah diberitahu trail hanya 3 km aku memutuskan untuk total berlari dan menjadi hash horn, peneriak On-on pertama. Setelah cukup melemaskan kaki dengan berjalan dan bercakap-cakap lari kecil dimulai diikuti hasher lain. Ketika track berbelok ke jalan setapak diantara belukar aku mulai meninggalkan hasher dibelakang ku. Ditengah-tengah trail yang agak sepi, diselingi hewan hewan kecil yang terkejut oleh derap langkah ku matahari mulai teduh. Sambil berlari aku membiarkan perasaan ku menyatu dengan alam. Aku suka berlari. Dulu aku sangat suka berlari. Berlari membuat perasaan ku ringan. Kadang aku merasa seolah menjadi angin.
Dengan cepat trail singkat ini ku selesaikan. Bersantai-santai sejenak berbaur dengan teman-teman. Ini membantu ku melupakan beratnya sebuah rindu dan sakitnya sebuah penghianatan. Lari dari hal-hal yang membunuh ku. Teman membuat ku siap untuk bertarung lagi. Matahari sudah semakin pudar ketika kami kembali ke rumah masing-masing. Semoga senin depan lebih banyak lagi hasher yang hadir. On-On, hasher...
Tentang gimana caranya jadi langsing adalah topik yang paling disukai perempuan. Nggak remaja, gadis dewasa ataupun emak-emak. Tapi rata-rata mereka lebih suka cara langsing yang instan. Yang mudah, yang nggak bikin capek, yang enak, yang nggak pakai keringetan dan kalau bisa sih murah. Aduh aduuuh...Mimpi kali ye. Kalau mau begitu sih silahkan ke laut aja deh.
Mungkin bisa sih langsing dengan cara instan. Jaman sekarang, apa sih yang nggak bisa. Tapi sudah pasti nggak murah. Soal itu nggak usah dibahas deh. Mending ngomongin cara langsing yang sehat aja. Tiga bulan yang lalu berat badan ku 62 kg. bahkan sempat 64kg. Padahal sebelumnya pernah sampai di angka 56. Aku memang mudah sekali gemuk. Makan porsi normal 3x sehari aja dalam seminggu bisa bikin BB ku naik. Waktu itu aku berhalangan terus hadir di sanggar senam. Trus pola makan juga gak terjaga. Alhasil ya itu, 64.
Tapi aku sudah mentargetkan BB ku sudah harus turun setidaknya sampai di angka 56 dalam 3 bulan. Mengatur pola makan, aerobik everyday, bersepeda minimal 20 km sehari, jogging every monday. Semuanya butuh usaha dan tekad yang keras. Kalau capek dan berkeringat sih nggak masalah. Yang susah menangani nafsu makan. Secara, aku suka yang berlemak dan yang manis. Meninggalkan semua itu sih enggak, tapi kalau habis makan makanan berlemak dan manis aku menambah porsi latihan ku. Sampai sekarang sudah agak molor dari target sih, tapi hari ini aku sudah mencapai angka 54. Bahkan tadi sebelum makan 53. Waw, kaget sih. Ini terlalu drastis. Pasalnya 3 minggu yang lalu masih 59-60. Biasanya akan stabil di angka 56. Tapi 53? Belum pernah terjadi sebelumnya. Teman-teman sudah sibuk tanya-tanya kok bisa aku selangsing sekarang, pakai apa? Hehe, kok pakai apa sih. Tanya bagaimana dong. Setiap aku masuk ke ruangan ada aja tatapan iri dan kagum dengan hasil yang ku capai, bahkan teman-teman yang lebih dekat nggak berhenti meraba-raba perutku yang jauh lebih tipis dari sebelumnya, dengan bercanda menghitung apakah otot perut ku sudah terbentuk 6, haha..kayak Vino G Bastian kali ya.
Aku juga masih tanya-tanya..kok bisa begitu drastis ya? Something wrong? Atau ini adalah akumulasi dari hasil latihan keras ku selama hampir 4 bulan terakhir. Aku sih percaya itu. Nggak ada cara langsing yang gampang dan murah. Intinya ya itu, olahraga, latihan keras dan mengatur pola makan. Ingat ya, mengatur pola makan, bukan menahan lapar. Menahan lapar bikin kita kelaparan yang akhirnya membuat kita makan dengan kalap. Selain itu proses pembakaran lemak juga terhambat. Mahal atau murah asupan makan bisa disesuaikan, lebih baik lagi kalau kita tau nilai GI ( Glycemic Index ) masing-masing bahan makanan yang kita pilih. Aduh, repot ya? Ya udah deh, makan aja yang mau dimakan tapi imbangi dengan olahraga. Sekarang terserah anda. langsing atau enggak itu pilihan. Yang penting sehat dan nyaman.
Ramai sekali jalanan pagi ini. Biker-biker dadakan, firework, mercon. Hiruk pikuk. Menghancurkan trail pagi ku yang biasanya hening, senyap, tertidur lelap. it's Sunday. Ya, ini hari minggu. Libur. Bergegas aku membelah kerumunan piyik-piyik yang baru tumbuh bulu itu. Memasuki my own teritorial. Menyatu dengan gelap, dengan musik desau angin ditingkah gonggongaan anjing. Terserah, anjing menggonggong aku tetap berlalu.
Sendiri. Aku ingin ditemani. Oleh mu, olehnya, oleh teman, siapa saja. Tapi tak ada. Kalian entah dimana. Menyusuri jalan sendirian menyeruak dinginnya pagi. Menyambut matahari dengan peluh bersimbah dan nafas terengah. Ditemani ingatan tentang mu, suara mu. Teruslah bicara. Apa saja. Biarkan suara mu mengisi relung hati ku. Menyatu dengan aliran darah ku. Tapi jangan merengek. Jangan mendesah. Jangan mengerang. Jangan bisikkan kerinduan mu dengan cara seperti itu. Karena itu membuat ku kejang. Membuat jantung ku berhenti berdetak. Membuat nafas ku tercekat. Aku akan mati.
Tapi teruslah bicara. Aku berharap ada tiga kata ajaib yang pernah ku tunggu ribuan waktu lalu tiba-tiba saja keluar dari bibir mu.Teruslah bicara. Agar tubuh ku bisa merekamnya. Agar sistem dalam tubuhku bisa meramunya menjadi imunitas ketika aku lemah karena kehilangan mu.
apa bedanya bicara dengan seorang yang gemar mengobrol dan orang yang gemar menulis?
bicara dengan orang yang gemar mengobrol membuat kita harus lebih banyak mendengar dan menyimak. menunggu tiba saatnya dia bertanya, itu pun kalau dia benar-benar ingin tau apa jawabannya. kalau tidak dia akan memotong dan tidak membiarkan kita menyelesaikan menjawab pertanyaannya. jangan tersinggung, dia kadang dengan cepat melupakan apa yang lawan bicaranya katakan.
bicara dengan orang yang suka mengobrol akan berlangsung lancar dan lama. dia tidak suka adanya keheningan yang terlalu panjang. tak usah kuatir suasana akan beku dan kaku. biasanya dia dengan mudah menemukan topik baru kalau topik lama sudah membosankan. menghabiskan waktu dengan orang seperti ini menyenangkan. tapi akan sulit jika kita juga sangat suka mengobrol dan tidak bisa mengatur giliran. kita mesti pandai-pandai melihat celah untuk memotong. salah potong maka suara kita akan sia-sia tertelan oleh suaranya. jika kita cukup vokal maka yang terjadi adalah suasana ramai yang riuh rendah saling sahut menyahut. kalau disimak-simak, lucu rasanya, seperti orang yang sedang bertengkar.
bicara dengan orang yang suka menulis akan membuat kita harus lebih aktif memulai pembicaraan. biasanya mereka akan berbicara lambat dan memilih kata-kata dengan cermat. lebih suka menyimak jika lawan bicaranya aktif berbicara. tapi juga sigap mengisi kesenjangan dan menyodorkan topik pembicaraan ketika dibutuhkan. lebih informatif dan pandai bertanya untuk memancing reaksi lawan bicara. ibarat pemain bola, dia sigap mengumpan, mengocok, dan mengejar. sedikit data, penting atau tidak penting akan disimpannya dengan baik. kesannya lebih perhatian dan bijak.
kamu termasuk yang mana? salah satunya? atau malah keduanya? dan lawan bicara yang mana yang lebih kamu sukai??
Setiap orang yang menjalani kehidupannya entah bahagia atau tidak pasti memiliki ruang kosong di dalam hatinya. Baik disadarinya atau pun tidak. Biasanya mereka mengisinya tanpa sadar.. Kadang ruang kosong itu berisi sebuah impian, harapan, kenangan manis, kenangan buruk, penyesalan, dendam, cinta, dan banyak hal lainnya.
Hidup tidak selalu berjalan sesuai harapan, bukan? Dan terkadang, kita tidak bisa mendapatkan semua yang kita inginkan. Dengan akal dan ilmu, hati dan pikiran, kita beradaptasi dengan apa yang ada dalam kehidupan kita.Lalu alam bawah sadar akan mentransfer resistannya ke sebuah tempat aman di sudut-sudut hati. Tersimpan rapi tanpa sseorang pun yang tahu. Bahkan kadang kita sendiri tidak menyadarinya hingga suatu waktu berkelebat sekilas dan mengejutkan syaraf otak. Jika kita menyukainya maka hal itu akan keluar dari dalam dan mulai menguasai jiwa. ingin menjadikannya nyata atau menekannya kembali ke sudut hati yang paling dalam adalah pilihan.
Rindu itu indah tapi bikin resah. Rindu ini, rindu yang tak kan pernah terobati. Dulu ku kira aku akan menerima kenyataan dengan baik jika suatu waktu aku kehilangan dia. Sehari, seminggu, sebulan, luka itu tak kunjung sembuh. Rindu itu kian berat. Jangankan melihat wajahnya di photo, mengingatnya aja mata ku langsung basah...
Seringkali ku bohongi hati ku, ku katakan, dia ada disana, juga merindukan ku. Sewaktu waktu aku akan bertemu dengannya dan melepas rindu. Sekali dua kali itu ampuh. Tapi tak lama...
Harus ku bawa kemana rindu ini jika kau tak ada lagi disini?
:D