SAMPAN LELAH KU
pada 29 September 2011 jam 4:51
Aku dengan sampan kecilku yang rapuh
Mengayuh dengan dayung dan tangan yang ringkih
Berkhayal ingin mengarungi samudra yang garang
Tapi selalu kembali ketepian terhempas ombak
Menyisiri tepi laut berteman jeritan camar dan batu karang
Berlabuh dari satu dermaga ke dermaga lainnya
Menorehkan kisah asmara yang panas
Diantara hempasan badai dan gelombang
Aku dengan sampan kecilku yang rapuh
Mengayuh dengan dayung dan tangan yang ringkih
Berkhayal ingin mengarungi samudra yang garang
Tapi selalu kembali ketepian terhempas ombak
Menyisiri tepi laut berteman jeritan camar dan batu karang
Berlabuh dari satu dermaga ke dermaga lainnya
Menorehkan kisah asmara yang panas
Diantara hempasan badai dan gelombang
Dermaga yang itu saja yang selalu terkenang
Yang selalu menerima sampan kecilku apa adanya
Dengan matahari yang panas dan angin yang sejuk
Yang selalu tahu bagian sampan mana yang butuh ditambal
Dermaga yang tak pernah menangis saat ku tinggalkan
Yang selalu tetap menerimaku kapan saja aku kembali
Kenapa kini tak terlihat lagi..atau aku lupa jalan pulang
Diantara resah, gelisah, aku rindu melabuhkan sampan lelah ini
Angin, ombak, camar..antarkan aku padanya
Tempat dimana kami saling mengisi gelas yang kosong
Aku sudah mengenal dunia dan banyak dermaga
Tapi hanya tempat itu saja yang menawarkan surga bagi hatiku yang berlubang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar